Rabu, 29 Agustus 2018

Puncak Sosok


Destinasi baru untuk berlibur menikmati keindahan pemandangan alam di daerah pleret,
Puncak Sosok adalah sebuah bukit yang di sulap oleh warga sekitar menjadi sebuah obyek wisata alam yang indah, keindahan tempat ini sungguh sempurna saat kita berkunjung di sore hari sambil  menikmati sunset dengan segelas teh hangat yang di sediakan oleh penduduk yang berjualan di area tersebut.

Menikmati Sunset di Puncak Sosok

Di Puncak Sosok pengunjung juga di sediakan Spot -spot untuk berfoto ria, jadi bagi yang demen foto selfie ataupun sekedar foto - foto pemandangan alam pasti akan puas.
Bagi pengunjung anak - anak juga telah di sediakan arena bermain , seperti ayunan ,kereta mini, dan bisa melihat beberapa kelinci di kandang yang telah di tambahkan di area tersebut sehingga semakin menambah lengkap tempat wisata Puncak Sosok.

Bermain Ayunan sambil menikmati Sunset

Untuk menuju tempat ini sebetulnya sangat mudah tepatnya berada di Dusun Jambon RT 04, Bawuran, Pleret ,Yogyakarta ,
lokasi berdekatan dengan Puncak Gebang Bawuran, tinggal lurus saja dari Puncak Gebang.
Untuk menuju Puncak Sosok pengunjung Harus extra hati - hati karena jalan yang sempit dan menanjak, kalau pengunjung datang menggunakan mobil juga harus extra hati - hati karena jalan yang sempit saat berpapasan dengan kendaraan dari lawan arah.

Suasana yang santai



Banyak para pecinta sepeda yang berkumpul di tempat ini karena trek yang lumayan menantang sehingga mereka tertantang untuk datang ketempat ini sekedar hoby olah raga sepeda sambil menikmati pemandangan alam.


Lokasi berdekatan dengan TPS Pleret 

Puncak Gebang Bawuran

Melanjutkan perjalanan ke sebuah obyek wisata yang termasuk belum lama di bangun, sebuah bukit yang di beri nama puncak gebang.
Disini kita bisa menikmati suasana alam yang tenang dari ketinggian dengan udara yang segar, sambil menikmati pemandangan persawahan dan keindahan gunung merapi saat terlihat dari kejauhan.
Pada pagi hari ataupun sore hari tempat ini banyak di kunjungi para penghoby sepeda gunung karena trek yang di lewati lumayan menantang sehngga banyak yang tertantang utuk naik menggunakan sepeda, tapi jangan khawatir karena lelah akan terbayarkan saat anda sudah mencapai puncak bukit karena di sajikan pemandangan yang indah.




Puncak gebang beralamatkan di Dusun Jambon ,Bawuran Pleret Bantul yogyakarta
untuk menuju kesana sangat mudah melalui rute utara yaitu jalan Jogja - Wonosari , lampu merah perempatan Kids Fun ke arah selatan ikuti saja jalan tersebut sampai menuju desa Bawuran belok ke kiri sebelum pertigaan wonolelo lalu naik ke bukit menuju puncak gebang.

Pemandangan sawah dari puncak Gebang
 Diarea puncak Gebang juga telah ada warung dan sarana untuk ke toilet  sehingga pengunjung atau para pengguna sepeda yang merasa kelelahan atau kecapekan bisa menikmati minuman hangat atau dingin di area tersebut.

Kampung di bawah puncak Gebang

Candi Ijo Yogyakarta




Perjalan kali ini saya akan menikmati sunset di area candi Ijo, 
Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan PrambananKabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi ini berada lereng barat sebuah bukit yang masih merupakan bagian perbukitan Batur Agung, kira-kira sekitar 4 kilometer arah tenggara Candi Ratu Boko. Dimana pada bagian bawah lereng tersebut terdapat wisata tebing Breksi Jogja yang merupakan bekas pertambangan batu alam. Posisinya berada pada lereng bukit dengan ketinggian rata-rata 425 meter di atas permukaan laut[2]. Candi ini dinamakan "Ijo" karena berada di atas bukit yang disebut Gumuk Ijo. Kompleks percandian membuka ke arah barat dengan panorama indah, berupa persawahan dan bentang alam, dan terlihat pula landasan pacu Bandara Adisucipto 

suasana sore hari


Secara keseluruhan, kompleks candi merupakan teras-teras berundak, dengan bagian terbawah di sisi barat dan bagian tertinggi berada pada sisi timur, mengikuti kontur bukit. Kompleks percandian utama berada pada ujung timur. Di bagian barat terdapat reruntuhan bangunan candi yang masih dalam proses ekskavasi dan belum dipugar[1]. Setelah disela oleh kebun kecil, terdapat teras yang lebih tinggi dengan cukup banyak reruntuhan yang diperkirakan berasal dari sekumpulan candi-candi pemujaan kecil (candi perwara). Salah satu candi ini telah dipugar pada tahun 2013.


Kompleks percandian utama

Kompleks percandian utama terletak di bagian timur menempati teras tertinggi. Di bagian ini ada candi induk (satu telah dipugar), candi pengapit, dan candi perwara. Candi induk yang sudah selesai dipugar menghadap ke barat. Di hadapannya berjajar tiga candi yang lebih yang lebih kecil ukurannya yang diduga dibangun untuk memuja Trimurti: Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Ketiga candi perwara ini menghadap ke arah candi utama, yaitu menghadap ke timur. Tiga candi kecil ini memiliki ruangan di dalamnya dan terdapat jendela kerawangan berbentuk belah ketupat di dindingnya. Atap candi perwara ini terdiri atas tiga tingkatan yang dimahkotai barisan ratna. Candi perwara yang berada di tengah melindungi arca lembu Nandini, kendaraan Dewa Syiwa.

Candi induk

Bangunan candi induk berdiri di atas kaki candi yang berdenah dasar persegi empat. Pintu masuk ke ruang dalam tubuh candi terletak di pertengahan dinding sisi barat, diapit dua buah jendela palsu, yakni relung gawang jendela tetapi tidak tembus berlubang pada ruangan di dalam. Pada dinding sisi utara, timur, dan selatan masing-masing terdapat tiga relung yang dihiasi ukiran kala makara. Relung yang tengah lebih tinggi dari dua relung yang mengapitnya. Relung-relung ini kini kosong, diduga mungkin dulu pada relung-relung ini pernah terpasang arca.
Untuk mencapai pintu yang terletak sekitar 120 cm dari permukaan tanah dibuat tangga yang dilengkapi dengan pipi tangga berbentuk sepasang makara, makhluk mitos berbentuk bertubuh ikan dan berbelalai seperti gajah. Kepala makara menjulur ke bawah dengan mulut menganga. Di atas ambang pintu terdapat hiasan kepala Kala bersusun. Pada bagian pintu masuk terdapat ukiran kala makara, berupa mulut raksasa kala yang tersambung makara. Pola kala-makara ini lazim ditemukan dalam ragam hias candi-candi Jawa Tengah. Sebagaimana yang terdapat di candi-candi lain di Jawa Tengah dan Yogyakarta, kedua kepala Kala tersebut tidak dilengkapi dengan rahang bawah. Di atas ambang kedua jendela palsu juga dihiasi dengan pahatan kepala Kala bersusun.
Di dalam mulut masing-masing makara terdapat relief burung bayan kecil. Jendela-jendela palsu ada bagian luar dinding utara, timur dan selatan, yaitu tiga buah pada masing-masing sisi. Ambang jendela juga dibingkai dengan hiasan sepasang makara dan kepala kala seperti yang terdapat di jendela palsu yang mengapit pintu.
Dalam tubuh candi induk ini terdapat sebuah ruangan. Di tengah dinding bagian dalam sisi utara, timur dan selatan masing-masing terdapat sebuah relung. Setiap relung diapit oleh pahatan pada dinding yang menggambarkan sepasang apsara yang terkesan terbang menuju ke arah relung. Tepat di tengah ruangan terdapat lingga dan yoni yang disangga oleh figur ular sendok. Makhluk yang berasal dari mitos Hindu ini melambangkan penyangga bumi. Penyatuan lingga dan yoni melambangkan kesatuan antara Syiwa dan Parwati shaktinya.
Atap candi bertingkat-tingkat tiga undakan, terbentuk dari susunan segi empat yang makin ke atas makin mengecil. Di setiap sisi terdapat deretan tiga ratna di masing-masing tingkat. Sebuah ratna berukuran lebih besar terdapat di puncak atap. Sepanjang batas antara atap dan dinding tubuh candi dihiasi dengan deretan pahatan dengan pola berselang-seling antara sulur-suluran dan gana (makhluk kerdil). Sepanjang tepi atap dihiasi dengan deretan antefiks dengan bingkai sulur-suluran. Dalam masing-masing bingkai terdapat arca setengah badan yang menggambarkan dewa dalam berbagai posisi tangan.



Lokasi Candi Ijo

Candi Ijo memiliki jarak kurang lebih 28 km dari arah timur Yogyakarta. Anda bisa menggunakan rute menuju Candi Prambanan, setelah itu pilih arah selatan, arah menuju Candi Ijo ada di jalan raya yang menghubungkan antara Yogyakarta serta Piyungan.anda juga bisa melalui jalan yogya wonosari setelah menemukan pertigaan lampu merah Piyungan ambil arah ke utara  Sesudah menempuh kurang lebih 15 menit, Anda akan menemukan papan nama yang bertuliskan Candi Ijo.jalan menuju lokasi candi dengan menanjak melewati obyek wisata tebing Breksi.
setelah sampai area parkir motor / mobil sudah terlihat komplek Candi Ijo dan pengunjung di kenakan retribusi pengunjung sebesar Rp 5000 untuk wisatawan lokal.